Aku berkutat untuk terus menjaga, merokok kretek.
Kretek rasanya bermacam-macam dalam satu kretek.
Jika dicampur kerupuk, akan jadi rasa kerak nasi, jika disambil dengan minum kopi, sama dengan rasa teh.
***
Makanya aku menghujat rokok putih.
Tapi Eva merokok putih.
Dalam mengingatku.
***
Mimpi 4 April 2014, eh, 2017--
Aku berjalan ke warung 'tuk membeli gas buat ibuku memasak.
Udara di pagi yang cerah ini, aku menghela nafas untuk menikmatinya. Nafasku berasap, eh, berembun.
Tapi udara pagi ini cerah, tak ada alasan untuk Embun.
***
Aku pergi ke pantai, nafasku masih berasap.
***
Aku terbangun bersama Eva di ujung jembatan, turun kesana 'kan ada ayunan.
Aku berkata-kata dengan mulut berasap, aku berkata-kata Eva, kau jangan tinggalkan aku.
Kau menyuruhku 'tuk diam.
Aku mati kata.
***
Tapi kata bukan sekedar kata. Kopi dan hujan, yang diminum Gadis Embun Pagi sambil mengobrol dengan Gadis di Ujung Senja tentang "Siapakah penyair Bram?", di meja ada buku-buku Nayla dan sekotak bekas rokok putih Marlboro, yang kosong, dan di dinding toko "NO SMOKING"--
--Rokok putih bekas Kartono, si penghujat Soe Hok Gie..-
Komentar
Posting Komentar