Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Kereta Hujan

Pemain: Seorang Penumpang dengan Tas Jinjing di Tangan, ia duduk di depan Kamu saat di kereta api. (Diperankan oleh Emil Reza Maulana) "Pak Bambang" masinis tua berkacamata hitam dan berjambang serta kumis yang membuatnya dipanggil begitu. (Diperankan oleh Reza Rahadian) Kamu, seorang penumpang perempuan yang duduk di depan kursi Seorang Penumpang dengan Tas Jinjing di Tangannya. (Diperankan oleh Jannine Weigel) Rawan, seorang laki-laki berusia 50-60an, mengenakan pakaian Jendral Soedirman (diperankan oleh Iwan Fals) START: SOUND. Suara hujan berderai. EXT. Sebuah stasiun kereta di salah satu kota terpencil di Indonesia, hujan turun lebat. SOUND Suara orang-orang saling mengobrol. EXT. (Teras stasiun) Sebagian kecil orang memakai mantel dengan warna mencolok yang mengilap karena basah, sebagian besar memakai jaket berwarna gelap. Jam dinding menunjukkan pukul 16 lewat 45. SOUND. Suara sepatu melangkah cepat di lantai semen CLOSE UP. (Lantai teras stasiun) Sepasan

Alternativisme (bagian 2)

Alternativisme adalah ideologi yang dibangun untuk orang-orang tertindas. Tapi meski begitu, paham ini adalah suatu pemikiran yang independen-- tidak memihak. Atau tak jelas ia dapat digolongkan ke arah kanan atau kiri. Menurut latar belakangnya, Alternativisme berasal "alter" yang berarti "sesuatu yang lain", dan "native" yang artinya "pribumi". Jadi bisa dikatakan, Alternativisme adalah "ideologi yang (bukan) ideologi pribumi". Tapi sebenarnya pengertian ini kurang tepat, meski pun bisa dikatakan tidak salah juga. Akan ada pendapat di suatu hari nanti yang dapat mengecam Alternativisme, dengan mendasari ideologi "Nativisme" yang lebih anti-manusia daripada Kapitalisme, Kolonialisme dan lain-lain. Itu bisa jadi pada ketika paham-paham seperti Komunisme, apalagi Pluralisme-- menjadi sangat umum dari segi eksternal maupun internal. Karena pada saat itu, banyak orang yang tak mempedulikan inti kedua ideologi itu sendiri; seba

Epistemologi Kiri dan Novel Pop

(Selasa, 13 Desember 2016) Eka Kurniawan akhirnya memutuskan untuk berhenti di dunia penulisan. Pengarang tiga belas novel sastra yang dikenal lewat debutnya, Cantik Itu Luka (Gramedia, 2004) berwajah Indo ini mengaku bahwa ia sudah kehabisan ide. Selain itu, pria lulusan Universitas Negeri Padang jurusan Sastra Inggris ini, seperti yang terlansir di laman Wikipedia, berkata bahwa dirinya akan meneruskan kiprahnya di indrustri hiburan lewat dunia film. "Ya, gue bakal ngelanjutin sekuel film Seperti Dendam (Rindu Harus Dibayar Tuntas). Gue akan jadi ayahnya Ajo Kawir." Film yang diperankan oleh bintang baru Emil Reza Maulana tersebut, sudah mencapai ribuan juta penonton dari dalam maupun luar negeri. "Sepertinya saya tidak bakal main," kata Emil, "kan Ajo Kawir sudah menemukan happy ending , jadi ya.. Begitu, deh." Emil, pria kelahiran Addis Ababa dua puluh tahun silam ini mengaku dirinya tidak berdaya. "Ya, kan yang dibuat itu film cintanya ayah

Negeri Genangan Hujan (sajak pertama)

Aku membaca sebuah puisi kawan lama, tidak di kertas dan bukan oleh pena dan tinta ini tentang hujan Aku ingin bertanya padamu, mengapa: sekali pun saat itu kau belum mengetik di internet-- mengapa; sekali-sekali tidak kau buat puisi secara nyata ini tentang hujan dan akhir bulan hujan-hujan yang menanam pohon demi sebuah pena mahakarya pohon-pohon yang jatuh untuk tarian cumi-cumi demi nafasmu di dalam tinta-tinta yang hidup dengan genangan air yang menciptakan dunia-dunia yang terwakilkan oleh bebatuan Satu kata yang terlupa : cinta

Asmaraloka (tentang sebuah jalan untuk jatuh cinta)

Kali ini saya akan menerangkan bagaimana supaya Anda bisa jatuh cinta. Selamat membaca. 1. Membaca novel-novel Mira W, Winna Efendi, Raditya Dika atau Pramoedya Ananta Toer? Untuk yang ini, saya lebih menganjurkan membaca novel Raditya Dika di awal kesempatan. Karena karya-karya yang dihasilkannya sangat menarik dan mengundang tawa. Anda bisa dibuat tertawa sampai sakit perut oleh buku seperti Marmut Merah Jambu. catatan penting: film Marmut Merah Jambu tentang tiga orang detektif cilik hanya merupakan salah satu bab dari buku ini. Untuk kesempatan kedua, pilihlah novel Mira W atau Winna Efendi-- jika Anda sudah menonton film-film yang diadaptasi dari novel mereka, bacalah buku Bumi Manusia yang merupakan kisah nyata tentang cinta antara gadis bernama Annelies Mellema, bersama pribumi bernama asli Tirto Adhi Soerjo yang disamarkan namanya menjadi "Minke" oleh pengabadi kisah mereka Pramoedya Ananta Toer. Anda dapatkan setidaknya satu referensi tentang karakter orang-orang

Puisi: Kuingin Berhenti

Tak ada yang mengacuhkan, sama dengan tidak ada yang mengabaikan. Orang-orang lalu lalang tanpa mengenangku tiada yang pasti: apakah aku akan terus menulis. orang-orang pergi, datang dengan senyuman tanda: tanyakan saja padaku yang tetap disini kadang hatiku dirobek-robek oleh kesenyap an kad ang hatiku berik an padas emua yang pergi dan satu oranglah yang kembali

Sebuah Tulisan Awal tentang Nona Teh

Nona Teh, aku mungkin sangat mencintaimu. Jadi lupakanlah jika ada saat-saatnya nanti kalau aku tak mencintaimu. Jika aku tak mencintaimu lagi. Jikalau aku melupakanmu karena kamu tidak lagi bersamaku seperti Dari Cemara Sampai ke Rimbun -akan kubuat syair-syair tentangmu dan aku dengan judul tersebut, o Nona. Nona Teh, bisa jadi aku bukan "mencintaimu", tapi aku mungkin "sangat mencintaimu", aku ingin kamu bersamaku terus dan kalau kamu mati aku bakal menangis, cinta. (Aku ingin menyebutmu "Cinta" tapi aku hanya bisa mengatakanmu "cinta" karena "Cinta" sudah ada: dia Kate Winslet di sebuah sekolahku dulu. Nona Teh, kamu berkata bahwa ingin ketemu aku lagi, (Ya, aku memilih kata "ketemu" daripada "bertemu" karena itu lebih indah, dan beruntung sekali ada di KBBI, kutulis ini karena tak ingin biarkan orang berkata bahwa aku salah tulis atau tidak mengerti tata bahasa Indonesia) dan semoga saja memang begitu. N

Alternativisme

Di antara kubu-kubu kanan-kiri filsafat dari berbagai filsuf dunia seperti Socrates, Tan Malaka, Abdul Hadi dan sebagainya-- paham Alternativisme masih bisa dibilang "pendatang baru". Ia hadir menyuguhkan dirinya yang lain (bukan sebagai karya "ilmiah" namun "meng-ilmiah-kan" karya-karya yang diragukan), salah satunya dengan jalur seperti Supernova: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh karangan Dewi "Dee" Lestari atau Emil's Mentation karangan saya. Berbicara soal Emil's Mentation, mungkin para pembaca jadi bertanya-tanya "Buku apa itu?", atau "Sudah dicari di toko, tapi kok nggak ada?" jawabannya bisa dijawab kalau anda sudah berkenalan dengan saya, langsung atau tak langsung. Singkat kata, Alternativisme adalah jalan baru dalam manusia memandang kehidupan. Orang yang awalnya melihat ke bawah sebagai tumpukan tanah, akan mendapat inspirasi kalau tanah yang dilihatnya memiliki sekian ribu rahasia yang takkan pernah terk