Langsung ke konten utama

Legenda Gadis Siput


Konon yang paling terkonon, di antara segala kekononan di kisah-kisah duniawi paling sentimentil, Gadis Siput telah terlahir dan memang dilahirkan untuk si petani. Yang menemukan dan menyelamatkan. Yang membawanya pulang ke rumah. Lalu. Ada yang memasakkan dan menghidangkan kaldu secara diam-diam. Tanpa sepengetahuan si petani bahwa Gadis Siput pandai memasak.

Bahwa Gadis Siput bukanlah siput biasa.

***

Akhirnya si petani yang manusia biasa pun menjadi tua dan renta, dan kemudian wafat. Meninggalkan Gadis Siput yang usianya ditakdirkan lebih panjang.

***

Gadis Siput menangis sendiri. Kemudian air matanya habis dan ia menjadi buta. Ia juga tak bisa melihat lagi wajah si petani di ingatannya. Sekali pun di ingatannya.

***

Gadis Siput wafat dalam keadaan rindu yang menggebu-gebu.

***

Tersebar berita tentang sebuah jasad wanita cantik yang tergeletak tak bernyawa di dekat kuburan si petani.

***

Si petani dilahirkan dalam berbagai bentuk kali lipat atas reinkarnasi yang terus berulang selama tujuh kali. Begitu juga Gadis Siput.

***

Sampai pada satu titik, di mana salah satu dari mereka terlahir dan menjadi pemuka agama feodalistis, dan satunya lagi menjadi gadis cilik yang diperbolehkan mencium cincin beliau di hadapan hadirin.

Malaikat geleng-geleng. Berharap mereka kembali menjadi sepasang kekasih yang saling menceritakan mimpi-mimpi tergila mereka masing-masing di bawah cahaya bulan purnama.

*cerita ini kupersembahkan untuk Deka Andriani, seorang ekstrovert manis yang bersedia jadi tempat curhatku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesian People (an etnographic novel)

Indonesian People (an etnographic novel) Emil Reza Maulana Dedicated for Gadis Siput Contents 1.    The 2.    After Word 3.    Is Going On     1. The , If you're disappear from me, it will make a sad for sure. But. If I disappear from this world, who will be sad for me? I’m always thinking about that. Although I still shame to writing this letter, and still learning English at a course, I try to be brave. That’s because Ibuku, my firstly English teacher. I though I have to tell you some history of my life. And this is the key of my life. I will tell you everything that happen and happened to me, and anything that I have ever know and knew, also all the things that I founded. And one of them is you, Gadis Siput. Yes, you are. @ In a night, when I was be a patient of Yos Sudarso Hospital, I choose to walking around on the corridor. Someone just make me broken heart on this afternoon. A gir

Buku-buku yang Menggoda: Seorang Kuli Bangunan

Ibu pernah berkata, bahwa Jodie Foster itu sama dengan Nurul Arifin. Setiap filmnya bagus-bagus. Mereka memang pandai bermain peran. Catat. Bukan berakting. Catat. Bukan berbohong. *** Buku-buku itu juga sama," kata ibu. Atau ayah. Atau paman yang kolektor buku. Adik tiri ibu. Mereka semua berkata begitu. *** Paman yang kolektor buku, berkata "Setiap buku harus dijaga, kalau perlu disimpan kembali ke lemari. Museum? Bisa jadi, bisa juga jika: setiap buku yang bertanda-tangan penulisnya, dilelang." Maka aku pun menjaga buku-buku supaya tidak rusak. Namun tanganku kapalan, akulah kuli bangunan yang disebutkan di judul itu. Tiap-tiap pekerjaanku berat. Tak ada yang sanggup di antara keluarga kami. Kata ibu, waktu aku kecil, orang yang disebut adik tiri ibu itu pernah, menemukanku, di suatu tempat. Lebam sana-lebam sini. Biru-membiru-ungu. Tidak. Tidak terlalu ungu. Namun biru. Orang-orang mulai menghebohkanku.

Litak cerpen bola-bola West Sumatra, Litak yang menggambarkan Litak keadaan daerah, Litak yang sosialis Litak adalah paham wong Litak cilik Litak yang Litak dikarang Litak anti-Manchester United

"Harus West Sumatra! Nggak boleh Sumbar!! Apalagi Sumatra Barat: haram! Haram jatuhnya!!" Begitulah, kata-kata Datuk Inyo yang Terbuang, yang berkumis tipis dan berkepala botak; meski ada sedikit rambut tipis di kepalanya. Dia bilang itu tahalul, supaya bisa masuk MU atau Nurdiniyah. Kedua kelompok itu memang sudah terkenal, jauh di luar sana, di suatu tempat nan disebut Jepang van Indonesia, nan para pengikut kedua sekte populer seperti ada seorang, Sufi Bin Tele. Kabarnya, ia banyak menulis puisi di internet dan mendapat sambutan hangat dari para sastrawan koran-koran nasional. Selera memang selera." pernah satu kali, kawan Datuk bernama Tedi Hutan, nan tubuhnya penuh jamur dan koreng. Mengingatkanku pada tulisan Eropa, entah siapalah namanya, yang berjudul kira-kira: Cinta Sekalipun Kolera. Penulis yang sedang naik daun, bernama Eka pun, segan pada Penulis Kolera ini, entah tulisan itu dikatakan Eka sebagai puisi atau novel epik, tak jelas kudengar waktu Eka mengo