Konon yang paling terkonon, di antara segala kekononan di kisah-kisah duniawi paling sentimentil, Gadis Siput telah terlahir dan memang dilahirkan untuk si petani. Yang menemukan dan menyelamatkan. Yang membawanya pulang ke rumah. Lalu. Ada yang memasakkan dan menghidangkan kaldu secara diam-diam. Tanpa sepengetahuan si petani bahwa Gadis Siput pandai memasak.
Bahwa Gadis Siput bukanlah siput biasa.
***
Akhirnya si petani yang manusia biasa pun menjadi tua dan renta, dan kemudian wafat. Meninggalkan Gadis Siput yang usianya ditakdirkan lebih panjang.
***
Gadis Siput menangis sendiri. Kemudian air matanya habis dan ia menjadi buta. Ia juga tak bisa melihat lagi wajah si petani di ingatannya. Sekali pun di ingatannya.
***
Gadis Siput wafat dalam keadaan rindu yang menggebu-gebu.
***
Tersebar berita tentang sebuah jasad wanita cantik yang tergeletak tak bernyawa di dekat kuburan si petani.
***
Si petani dilahirkan dalam berbagai bentuk kali lipat atas reinkarnasi yang terus berulang selama tujuh kali. Begitu juga Gadis Siput.
***
Sampai pada satu titik, di mana salah satu dari mereka terlahir dan menjadi pemuka agama feodalistis, dan satunya lagi menjadi gadis cilik yang diperbolehkan mencium cincin beliau di hadapan hadirin.
Malaikat geleng-geleng. Berharap mereka kembali menjadi sepasang kekasih yang saling menceritakan mimpi-mimpi tergila mereka masing-masing di bawah cahaya bulan purnama.
*cerita ini kupersembahkan untuk Deka Andriani, seorang ekstrovert manis yang bersedia jadi tempat curhatku.
Komentar
Posting Komentar